(DURI). "Rudal Scud sampai di Duri !!.." begitulah histeria massa sesaat setelah merasakan ledakan dahsyat pada Rabu 20 Februari 1991 jam 00:06 WIB. Waktu itu memang sedang 'panasnya' perang Teluk. Irak menyerang Kuwait yang dibalas serangan balik oleh tentara sekutu yang dikomandoi Amerika Serikat (AS). Dalam perang tersebut, Irak memiliki rudal jarak jauh yang bernama 'Scud' dengan rivalnya rudal 'Tomahawk' dari pihak AS. Minimnya komunikasi membuat warga beropini kalau rudal Scud telah meledak di ladang minyak Caltex (Chevron sekarang) tengah malam itu.
Kenyataannya sebuah gudang dinamit seismic-crew meledak. Gudang ini berfungsi sebagai lokasi penyimpanan bahan peledak untuk eksplorasi pencarian minyak bumi. Lokasinya berada di CPI Camp Duri, area Pokok Jengkol yang sekarang ini sudah menjadi area perumahan Kompleks Leuser.
Kedubes AS menyatakan sedikitnya 60 orang terluka, diantaranya 45 karyawan Caltex. Juru bicara kedubes mengatakan: "menurut laporan yang saya terima, cedera korban yang tidak serius, sebagian besar korban hanya terkena pecahan kaca". Kedubes AS juga menyatakan tidak ada indikasi selain kecelakaan kerja.
Saat itu Caltex dilarang berkomentar. Panglima ABRI Try Sutrisno menyatakan tengah menginvestigasi penyebab ledakan di Duri. Sebagai catatan, sebulan sebelumnya ditemukan bom di lapangan kediaman dubes AS di Jakarta namun berhasil dijinakkan.
Juru bicara Pertamina menyatakan ledakan dinamit itu merusakkan bangunan pada radius 0,5 KM dengan pusat ledakan sekira 3 kilometer dari ladang minyak. "Sejauh yang saya tahu, hal itu tidak mempengaruhi produksi Caltex" tambahnya.
Sebagai catatan, Caltex adalah operator minyak bumi terbesar di Indonesia, perusahaan patungan antara Texaco Inc. dan Chevron Corp.
Hingga saat ini publik masih penasaran bagaimana kondisi gudang sesaat setelah ledakan, kronologi & penyebabnya. Karena tidak adanya keterangan resmi pemerintah Orde Baru, terbatasnya sarana informasi & telekomunikasi di jaman itu serta penjagaan ekstra ketat di TKP menjadikan peristiwa ini 'kotak misteri' yang belum terkuak.
(/adm)
-------------------------
sumber:
http://www.joc.com/blast-injures-60-oil-field-indonesia_19910220.html
http://bobointhecorner.blogspot.com/2009/08/kisah-duri-3.html
Kedubes AS menyatakan sedikitnya 60 orang terluka, diantaranya 45 karyawan Caltex. Juru bicara kedubes mengatakan: "menurut laporan yang saya terima, cedera korban yang tidak serius, sebagian besar korban hanya terkena pecahan kaca". Kedubes AS juga menyatakan tidak ada indikasi selain kecelakaan kerja.
 |
| foto: ilustrasi dinamit / Wikipedia |
Saat itu Caltex dilarang berkomentar. Panglima ABRI Try Sutrisno menyatakan tengah menginvestigasi penyebab ledakan di Duri. Sebagai catatan, sebulan sebelumnya ditemukan bom di lapangan kediaman dubes AS di Jakarta namun berhasil dijinakkan.
Juru bicara Pertamina menyatakan ledakan dinamit itu merusakkan bangunan pada radius 0,5 KM dengan pusat ledakan sekira 3 kilometer dari ladang minyak. "Sejauh yang saya tahu, hal itu tidak mempengaruhi produksi Caltex" tambahnya.
Sebagai catatan, Caltex adalah operator minyak bumi terbesar di Indonesia, perusahaan patungan antara Texaco Inc. dan Chevron Corp.
Hingga saat ini publik masih penasaran bagaimana kondisi gudang sesaat setelah ledakan, kronologi & penyebabnya. Karena tidak adanya keterangan resmi pemerintah Orde Baru, terbatasnya sarana informasi & telekomunikasi di jaman itu serta penjagaan ekstra ketat di TKP menjadikan peristiwa ini 'kotak misteri' yang belum terkuak.
(/adm)
-------------------------
sumber:
http://www.joc.com/blast-injures-60-oil-field-indonesia_19910220.html
http://bobointhecorner.blogspot.com/2009/08/kisah-duri-3.html
