"Bus Panjang", inilah sebutan untuk bus sekolah yang mengangkut akademisi DURI di dekade 80an dan awal 90an terutama yang bersekolah di daerah Sebanga. Awalnya rute bus ini lewati Jl. Sudirman (pasar), kemudian diubah melewati Jl. Desa Harapan hingga Jl. Hangtuah, terakhir hanya bisa naik dari halte di Pokok Jengkol.
Bangku favorit penumpang adalah di bagian depan gerbong yang lebih tinggi dari bagian lain. Posisi ini mempunyai bangku menghadap ke depan dengan jendela yang lebih besar sehingga lebih sejuk. Berbeda dengan bangku tengah dan belakang, bangkunya berhadap-hadapan dengan jendelanya lebih kecil.
Hal unik dari bus ini adalah rodanya yang dipasang jaring rantai jika musim hujan karena sebagian besar jalan waktu itu dilapisi minyak mentah. Sehingga ada warga yang mengatakan "ada kereta api lewat !" karena bisingnya bunyi rantai.
Awak bus ini sempat ada 'stokar'-nya (kernet). Kemudian diganti dengan tombol dengan pintu yang otomatis buka-tutup. Beberapa supir yang masih dikenang member grup adalah Pak Turnip. Selain itu juga ada Pak Munir (alm.) yang tinggal di Jl. Alhamra, Duri Timur.
Sekarang gerbong bus ini teronggok di Lay Down depan Fab Shop Area CPI 125. (/adm)
--------------------------
sumber info: member grup SMPN 2 Sebanga Duri
.
 |
| http://ajochalidi.blogspot.co.id/ |
Awak bus ini sempat ada 'stokar'-nya (kernet). Kemudian diganti dengan tombol dengan pintu yang otomatis buka-tutup. Beberapa supir yang masih dikenang member grup adalah Pak Turnip. Selain itu juga ada Pak Munir (alm.) yang tinggal di Jl. Alhamra, Duri Timur.
Sekarang gerbong bus ini teronggok di Lay Down depan Fab Shop Area CPI 125. (/adm)
--------------------------
sumber info: member grup SMPN 2 Sebanga Duri
.
