Senin, 27 Juli 2015

Perang Dunia di Duri

(DURI). "Perang". Satu kata yang dibenci oleh siapapun yang mencintai kedamaian. Perang akan merusak harta, benda dan menghilangkan nyawa. Perang muncul karena keegoisan diantara pihak yang berseteru. Bagaimana jika itu Perang Dunia ?. Jelas.. Perang ini skala besar. Hampir seluruh negara di dunia terblok-blok dalam pertaruhan fisik dan mental yang didasari rasa lebih benar, lebih berhak dan lebih terhormat.

DURI pernah menjadi ajang perang dunia?

Jika dirunut ke sejarah, Perang Dunia I terjadi diantara 1914 hingga 1918. Saat itu Sumatera belum dibuka sebagai daerah eksplorasi minyak bumi oleh Nederlandsche Pasific Petroleum Maatschappij (NPPM), cikal bakal perusahaan Chevron Pacific Indonesia. Riau umumnya masih rimba belantara. Tahun 1938, NPPM mulai eksplorasi dan mengirim tim pencari minyak bumi dan berhasil menemukannya setahun kemudian di daerah Minas.
   
Jepang bangun rel kereta

Minggu pagi, 7 Desember 1941 saat tentara Amerika Serikat (AS) masih terlelap, Jepang bombardir pangkalan militer AS di Pearl Harbour Samudera Pasifik. AS dan sekutunya angkat senjata. Perang Dunia II pecah. Seluruh pegawai eksplorasi diperintahkan tinggalkan sumur minyak Minas yang belum sempat digali. Tentara Jepang mendarat di Indonesia, Filipina, Malaysia dan usir Belanda. Jepang terus merangsek hingga ke pedalaman Riau dan sumur minyak Minas diambil alih oleh pasukan Toru Oki.

Kapal USS Arizona tenggelam dibombardir Jepang di Pearl Harbour / Wikipedia

Selain itu, Jepang berusaha melanjutkan rangkaian jalur kereta api peninggalan Belanda untuk menghubungkan Sumatera Tengah (Pekanbaru) dengan pantai timur Sumatera. Mereka menduga tanah DURI mempunyai kandungan emas. Para pekerja proyek rel kereta api ini adalah romusha yang pada umumnya lelaki yang didatangkan dari pulau Jawa. Namun karena kerja paksa & alam yang ganas, banyak romusha yang meninggal dunia karena sakit atau tewas ditangani tentara Jepang. Agung Marsudi dari Duri Institute menyampaikan ke wartawan Antara Riau ada bukti proyek kerja paksa ini di Balai Raja berupa temuan rel kereta api.

Sumatera Spoorweg / Wikipedia

Jepang angkat kaki, tulang belulang ditemukan

Perang dunia II berakhir setelah dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Jepang angkat bendera putih kepada negara sekutu dan angkat kaki dari negara-negara jajahannya. Proyek rel kereta api dan penambangan minyak bumi ditinggalkan.

Tahun 1949 tim eksplorasi kembali datang menangani sumur minyak Minas dan meluaskan eksplorasi. Ketika membangun infrastruktur ke arah utara Minas (Duri, Petapahan, Rokan), mereka menemukan tulang belulang yang berserakan, diduga milik para romusha. Tulang belulang ini dikumpulkan dan dikubur massal di suatu perbukitan daerah Balai Raja. 

Kini, sebagai tandanya dibangun sebuah tugu  peringatan. Monument Perang Dunia ini berada di tengah pemakaman umum Balai Raja, diantara Komplek Sago dan landasan helikopter CPI. Tingginya sekitar tiga meter berupa beton dengan ubin hijau dan hitam yang bagian tengahnya berbentuk prisma segi empat. Bagian atas berbentuk persegi panjang dan ada tulisan berwarna emas dengan dua bahasa: "Monumen Korban Perang Dunia-II / Monument of World War-II Victims". Monumen itu hanya menjadi saksi bisu sejarah dan terbengkalai. Warnanya terlihat kusam dan huruf-huruf banyak yang terlepas.

Patut dijaga kelestariannya

Fachruddin Syarif, tokoh masyarakat yang juga Ketua Lembaga Adat Mandau menghimbau situs sejarah ini patut dijaga dan dipelihara. Itu menandakan bahwa di Duri juga pernah terjadi kekerasan terhadap korban perang dunia kedua. Karena posisinya berada di komplek Chevron, Fachruddin berharap Chevron menunjukkan kepeduliannya terhadap peninggalan bersejarah itu.

Diduga bukan daerah pertempuran

Berdasarkan data yang diperoleh dan tidak pernah ditemukannya sisa peperangan seperti benteng, bangkai pesawat tempur, dll maka muncul dugaan tidak pernah terjadi perang dunia I dan II di Duri. Mungkin penyebabnya kondisi daerah pada saat itu masih hutan belantara yang hanya dihuni hewan - hewan liar dan nyaris tak ada manusia yang bermukim. (/adm)

sumber: 

Related posts

Description: Perang Dunia di Duri Rating: 4.5 Reviewer: @info_DURI ItemReviewed: Perang Dunia di Duri
Citra Fauzan
Citra Fauzan Updated at: 11.11