(DURI). "Simpang Garoga", nama persimpangan ini akrab bagi warga DURI. Sebuah pertigaan yang berada di daerah utara DURI dan merupakan pertemuan dua jalan utama dalam kota, Jl. Jendral Sudirman dan Jl. Hang Tuah.
 |
| foto: Simpang Garoga (Google Earth) |
Daerah ini dikenal dengan kios makanan ringan yang buka 24 jam, melayani pengguna jalan, terutama yang hendak ke arah kota-kota di pesisir Riau dan provinsi-provinsi di utara pulau Sumatera. Selain itu, satu hal yang cukup dikenal dari Garoga adalah balap liar yang hampir setiap malam minggu kucing-kucingan dengan patroli polantas.
baca juga: " Perempuan Muda Penjaga Kios 24 Jam Simpang Garoga "
Banyak yang kurang mengenal nama asli simpang ini yaitu "Simpang Tuanku Tambusai". Nama ini merupakan kesepakatan tokoh-tokoh masyarakat kecamatan Mandau, digagas oleh H. Amiruddin (kini menjabat Lurah Balai Raja Kecamatan Pinggir) sekitar tahun 2013. Ide pergantian nama ini karena Mandau adalah Melayu, notabene masyarakatnya beridentitas Melayu.
Dikisahkan H. Amiruddin, nama "Garoga" terbentuk sekitar tahun 1990, diambil dari salah satu nama warung kopi yang terkenal di persimpangan saat itu. Garoga artinya "pertemuan". Beberapa sumber bercerita Garoga adalah nama kampung halaman pemilik warung kopi, suatu daerah di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara. Namun sekarang warung kopi ini sudah tidak dijumpai lagi. (/adm)
sumber: http://riauterkini.com/sosial.php?arr=67817
